Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aneka Istilah Abnormal Daging Steak Yang Perlu Kau Pahami

Kelezatan daging steak sudah bukan lagi jadi diam-diam. Meski bukan makanan khas Indonesia, steak daging begitu populer di negeri ini. Ada banyak kedai makanan yang menjual sajian steak dengan kualitas dan harga yang beragam, mulai dari harga “warung” adalah di bawah Rp 50 ribu hingga jutaan rupiah.


Sebelum menikmati pecahan daging steak, ada beberapa perumpamaan gila yang perlu kita ketahui. Istilah-perumpamaan ini akan menolong kita dalam menentukan jenis daging dan potongannya, baik di kedai makanan atau mengolah masakan sendiri di rumah.


Daging steak T-bone tersaji di atas talenan beserta kentang goreng.
T-bone yaitu salah satu jenis daging steak yang sudah usang terkenal di Indonesia. (Foto: Shutterstock)

Istilah ajaib penggalan daging steak


Jenis potongan steak apa yang kamu ketahui? Selain tenderloin dan sirloin yang mungkin sudah sungguh lazim kita kenal, ada banyak jenis penggalan daging steak lainnya. Yuk, pahami dahulu keluarga bagian daging sapi semoga lengkap pengetahuan kita ketika akan mengonsumsi atau mengolahnya!


1. Rib (iga)


Bagian yang satu ini berasal dari rusuk sapi dan punya banyak jenisnya. Dari prime rib, ribeye, short ribs, sampai back ribs. Kesemuanya mampu dimasak menjadi steak dan macam-macam masakan yang lain. Bagian iga mengandung lebih banyak lemak dibanding tenderloin, sehingga teksturnya lebih juicy dan rasanya lebih kaya. Bahkan soal empuknya juga juga hampir tak kalah kok dengan tenderloin.


2. Flank (samcan/perut belakang)


Berasal dari bab perut belakang, bab flank dikenal tidak terlampau berlemak tetapi kaya akan rasa. Meski demikian, dia wajib dipotong mengikuti alurnya dan lebih cocok untuk dimarinasi apalagi dulu sebelum dipanggang.


3. Short Loin (has)


Short loin lebih ditujukan pada bab has dalam, atau yang paling empuknya dari seluruh sapi. Letaknya berada di bab punggung. Di dalamnya terdapat, apalagi jikalau bukan tenderloin dan filet mignon. Lalu banyak juga yang menyukai T-bone, tulang yang membentuk karakter T dengan dua jenis daging di kanan kirinya – striploin dan filet mignon. Belakangan bab hanger menjadi favorit gres di has dalam alasannya rasanya yang kaya.


Sementara di bab luarnya (has luar) ialah yang disebut sirloin. Inilah yang paling kita kenal pastinya. Di dalamnya terdapat bagian-bab beken mirip tri-tip, sirloin steak, ataupun coulotte.


4. Plate (perut depan)


Di bagian plate, atau perut sisi depan, terdapat bab skirt juga sekarang menjadi favorit secondary cut dari daging sapi. Seperti yang kita pahami prime cut terdiri dari bab-bagian tradisional yang populer seperti tenderloin atau sirloin. Bagian daging sapi yang lain kini semakin dilirik untuk dimasak menjadi beragam kuliner. Khususnya skirt, dia memiliki rasa daging yang kaya. Sama dengan flank seharusnya bab ini dimarinasi terlebih dahulu sebelum dipanggang.


5. Round (gandik)


Kemudian ada bagian round yang terdapat di antara punggung dan ekor. Inilah bagian paling irit dari daging sapi. Meskipun bagian ini sedikit lemaknya, banyak bagian daging yang mampu dimanfaatkan untuk banyak sekali tujuan. Untuk steak, umumnya bagian round steak dan rump yang digunakan. Karena terbilang minim lemak, maka bab gandik seringkali lebih cocok dimanfaatkan selaku  roast beef. 


Istilah gila lainnya yang berkaitan dengan steak


Nah, selain jenis potongannya, kita juga perlu paham betul beberapa perumpamaan dalam pengerjaan daging steak. Jargon-jargon berikut ini akan menjadi bimbingan kita ketika memilih tempat untuk mengkonsumsi steak atau mengolahnya sendiri di rumah.


Marbling


Dua potong steak dengan marbling yang cantik di atas papan kayu
Marbling atau jaringan lemak pada steak yang polanya menyerupai marmer. (Foto: Shutterstock)

Istilah marbling merujuk pada contoh jaringan lemak yang terlihat dalam cuilan daging. Pola ini memang seperti mirip gambar marmer atau marble. Biasanya, kian banyak marbling pada daging, semakin yummy rasanya. Hal ini sebab lemak yang meleleh saat dipanaskan sehingga menawarkan rasa gurih. Kamu bisa memilih daging dengan marbling yang bagus untuk memasaknya sendiri di rumah. Perhatikan juga penyeleksian saus steaknya ya, supaya rasanya semakin sempurna.


Marbling buatan


Berbeda dengan yang asli, daging steak dengan marbling bikinan ialah daging yang sudah disuntik lemak dari canola oil sampai ibarat aslinya. Proses ini terinspirasi dari pique, ialah teknik dari Prancis untuk menyuntikkan lemak ke dalam daging memakai suntikan khusus. Hasilnya, potongan daging menjadi lebih juicy dan gurih. Bahkan rasanya cukup menyerupai wagyu. Karena itulah daging dengan marbling produksi juga disukai alasannya harganya yang lebih akrab.


Proses aging pada daging sapi


Istilah lain yang mungkin sering kita dengar dalam pembuatan daging steak ialah aging dan ini berisikan dua tipe sebagai berikut.


Dry-aged ialah proses pelayuan daging sebelum dimasak menjadi steak. Proses ini tidaklah asal pilih dan memerlukan waktu yang cukup usang – yaitu dari 30 hingga 120 hari. Tujuan khususnya ialah untuk menetralisir kelembapan dalam daging sampai jauh lebih empuk dan rasanya pun lebih gurih. Karena prosesnya yang tidak sederhana, steak daging dengan pengolahan dry aged dibanderol dengan cukup mahal.


Lalu ada juga proses wet-aged yang membutuhkan waktu lebih sedikit. Daging sapi dikemas dalam kantung vakum dan disimpan dalam suhu 0C – 7.2C. Dengan demikian, daging tidak kehilangan kelembapannya. Karena prosesnya yang lebih singkat, wet-aged punya harga yang lebih dekat tetapi aksara rasa dagingnya secara relatif tidak selezat yang lewat proses dry-aged.


Nah, kini sudah tidak bingung lagi, kan? Menyantap steak daging di restoran maupun di rumah akan lebih enak kalau kita menentukan jenis daging sesuai keperluan dan anggaran kita. Yuk, intip juga resep steak saus jamur yang enak ini!