Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Belakang Layar Diet Kelompok Darah Segala Jenis Yang Sempat Terkenal

Lebih dari dua dekade yang lalu, seorang dokter berjulukan Peter D’Adamo hadir menyajikan teori pembatasan makanan golongan darah. Diet musiman yang dahulunya dianut banyak selebritas mancanegara ini sempat sungguh populer. Meski begitu, banyak juga yang menilai bahwa pembatasan makanan ini tidak disokong bukti konkret yang menjadikannya valid.


Menurut teori diet ini, insan mampu hidup lebih sehat, usia lebih panjang, dan mencapai berat ideal dengan mengonsumsi masakan sesuai kelompok darahnya. Bahwa pilihan kuliner sampai bumbu, ataupun jenis olahraga yang dilakukannya mesti sesuai juga dengan kalangan darahnya.


Uniknya, sampai hari ini masih banyak yang menanyakan ihwal keabsahan diet kalangan darah ini. Namun tak sedikit juga yang masih menganutnya. Lantas apa saja sih perbedaan konsumsi setiap golongan darah? Mungkin ini bakal jadi bikin kau ingin tau untuk yang sedang berdiet pasca Idulfitri ataupun Tahun Baru. Yuk, lihat daftarnya berikut ini!


Seorang suster tengah melakukan tes darah pada pasien.
Apakah anjuran kuliner pada diet kelompok darah? (Foto: Shutterstock)

Rekomendasi konsumsi pembatasan makanan kalangan darah


Mereka yang bergolongan darah A disarankan untuk mengonsumsi buah, sayuran, tahu, seafood, kalkun, dan biji-bijian. Namun kelompok darah A mesti menyingkir dari konsumsi daging merah. Untuk menurunkan berat tubuh, yang perlu dimakan yaitu seafood, sayuran, nanas, minyak zaitun, serta kacang kedelai. Sementara yang perlu dijauhi yakni susu, gandum, jagung, serta kacang merah.


Sementara untuk kalangan darah B perlu mengonsumsi daging, buah, susu, seafood, dan biji-bijian.  Untuk berat tubuh ideal, konsumsi sayuran hijau, telur, ati, dan teh licorice. Namun hindari ayam, jagung, kacang tanah, dan gandum.


Lanjut ke kelompok darah AB, maka yang perlu disantap adalah susu, tahu, kambing, ikan, biji-bijian, buah, dan sayuran. Untuk menurunkan berat badan, nikmati tahu, seafood, sayuran hijau, dan rumput bahari. Sementara itu, jauhi ayam, jagung, buckwheat, dan kacang merah.


Terakhir, untuk kelompok darah O mesti mengonsumsi yang tinggi protein seperti daging, sayur, ikan, dan buah. Namun kurangi biji-bijian serta kacang-kacangan. Sementara seafood, rumput laut, daging merah, brokoli, bayam, dan minyak zaitun adalah pilihan terbaik untuk menurunkan berat tubuh. Sementara itu hindari gandum, jagung, dan susu.


Mempertanyakan relevansi teori ini


Bahan makanan yang begitu banyak diletakkan di atas meja kayu.
Teori diet ini masih mempunyai dua kubu, apakah masih relevan? (Foto: Shutterstock)

Sekian tahun terakhir ini, riset mengenai kalangan darah manusia berjalan sangat pesat. Sehingga sekarang banyak bukti bahwa kelompok darah tertentu mempunyai kaitan tinggi rendah resiko terhadap berbagai macam penyakit, begitu setidaknya menurut PubMed Central. Misalnya saja menurut British Medical Journal, orang dengan tipe darah O punya kecenderungan lebih rendah terkena sakit jantung, tetapi lebih tinggi untuk mendapatkan stomach ulcer (ulkus peptikum).


Meskipun demikian, belum pernah ada studi khusus yang mencari tahu lebih lanjut mengenai relevansi diet golongan darah dan kaitannya dengan keadaan yang disebutkan di atas. Bahkan ada satu studi yang memperoleh bahwa ada kekerabatan antara alergi makanan dengan kalangan darah tertentu yang malah kontradiktif dengan apa yang seharusnya disantap.


Bagaimana berikutnya?


Para pendukung teori diet kalangan darah akan berargumen bahwa selama studi komprehensif tidak dikerjakan, bukan mempunyai arti juga pembatasan makanan ini tidak berfungsi sepenuhnya. Selain itu, tidak ada juga bukti bahwa pembatasan makanan jenis ini berbahaya untuk kesehatan.


Dr Robert Shmerling dari Harvard Health Publishing beropini bahwa teori pembatasan makanan kelompok darah tetap akan eksis untuk sementara waktu ini. Beliau menuturkan bahwa ada kesusahan untuk memutuskan jenis diet yang tepat bagi setiap individunya. Bahkan jikalau mampu demikian, maka tetap menjalani satu jenis pembatasan makanan dalam jangka panjang akan sungguh menantang. Sebagai epilog, yang terang bahwa teori pembatasan makanan akan selalu bermunculan satu dan yang lain seiring berjalannya waktu. Tapi menurut ia, lain waktu tidak akan perihal diet kalangan darah lagi.