Arsik, Kuliner Sehat Dengan Bumbu Unik Khas Batak. Berikut Kisah Cara Memasaknya!
Arsik – menu berupa ikan mas berbumbu kuning dengan rasa asam, pedas dan pekat bumbu ini merupakan menu tradisional suku Batak dari Sumatera Utara. Nama arsik diambil dari cara masak ikan berbumbu andaliman ini, adalah mangarsik – yang berarti ikan diguyur atau disiram-siram selama proses pemasakan. Tujuannya adalah supaya kuah bumbunya serta ikannya matang merata.
Selain sebagai hidangan sehari-hari, masakan khas Tapanuli ini juga disuguhkan untuk program adab atau dikala berkumpul bersama keluarga besar. Kalau penasaran, nikmati ikan berbumbu arsik di lapo atau rumah masakan khas Tapanuli serempak dengan hidangan khas Batak yang lain – mirip pinadar, gulai ubi tumbuk, ikan teri balado, mi gomak, dan lainnya.
Bukan hanya diaplikasikan hanya pada ikan mas, sistem memasak ini dipakai untuk lauk-lauk lain mirip daging dan beberapa jenis ikan. Belum boleh disebut ikan bumbu arsik kalau di dalamnya tidak hadir asam gelugur, asam cikala atau asam patikala, andaliman, dan kecombrang atau honje. Bumbu tersebut merupakan ciri khasnya arsik dan menunjukkan rasa unik. Ditambah tentunya, ada kombinasi bumbu halus yang terdiri dari cabe merah, kunyit, bawang merah, lengkuas, dan lainnya. Ciri khas berikutnya adalah kedatangan kacang panjang dan lokio atau juga disebut bawang batak yang dimasak bersama ikan mas.
Ada tiga jenis ikan yang digunakan pada masakan yang paling populer dari tanah Batak selain naniura ini, adalah ikan mas, ikan nila dan ikan mujair. Mengapa? Karena tiga jenis ikan tersebut ialah yang paling mudah didapat dari Danau Toba dan sekitarnya. Untuk membuatnya, seleksilah ikan mas berskala besar atau setidaknya lebih dari 700 gram dalam satu ekor. Dalam pembuatannya, ikan mas lazimnya tidak disisiki apalagi dulu.
Secara tradisional, mengolah makanan ikan dengan cara diarsik biasanya menggunakan kayu bakar dan dimasak di dalam wajan. Yang digunakan adalah wajan berskala besar dan telah dialasi dengan bumbu, mirip serai dan lembaran bunga kecombrang. Selain agar bumbu lebih terasa pekat, hal ini juga dikerjakan agar ikan mas tidak gosong.
Ikan mas ditaruh di atasnya, lalu diberi bumbu merah dan air sampai nyaris menutupi ikan. Awal pemasakan akan memerlukan api besar sampai mendidih, kemudian dikecilkan. Kemudian ikan diolah dalam waktu usang di atas api kecil sampai matang dan lembut.
Ikan mas arsik biasa dimasak hingga air nyaris habis atau dikala ikan masih basah – ini tergantung dengan keperluan. Untuk ikan yang dimasak kering lazimnya dimaksudkan biar lebih abadi atau semoga tidak mudah hancur. Ikan arsik yang dimasak hingga kering juga umumnya dipakai untuk masakan program budbahasa dengan cara ditaruh di atas tampah beralas daun pisang.
Dari cerita di atas, sekarang kau semakin mengetahui keragaman dunia masakan negeri tercinta ini. Arsik yang begitu unik ini wajib untuk dicoba bahkan perlu juga sesekali kita beranikan diri untuk memasaknya. Yuk, kapan-kapan kita coba bareng !