Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Cara Simpan Tiap Jenis Ikan Asin

Siapa yang masih gundah cara menyimpan berbagai jenis ikan asin di dapur? Alih-alih menjadi hidangan nikmat, ikan asin malah rusak bahkan membuatmu sakit perut. Meski melalui proses pengawetan dengan garam, ikan asin tetap mampu terkena bakteri dan kuman, lho!


Ikan asin ialah ikan darat maupun maritim yang diawetkan dengan direndam larutan garam pekat. Ikan diletakkan dalam wadah tertutup di suhu ruang selama sekurang-kurangnya1 bulan. Untuk membuat lebih mudah proses peresapan garam, lazimnya ikan dibelah atau diiris kecil. Setelahnya, ikan dijemur atau difermentasi hingga menjadi ikan asin siap olah.


Panganan satu ini begitu familiar di lidah banyak orang Indonesia. Mulai dari ikan asin peda, jambal roti, teri medan, teri jengki sampai cumi asin sering dijadikan lauk suplemen. Ikan asin pun sering menjadi lauk utama mirip tumis ikan asin cabai hijau.


Sayangnya, ikan asin yang disimpan begitu saja di ruang terbuka bisa memanggil bakteri dan basil. Padahal, jikalau kamu mengetahui cara menyimpannya dengan sempurna, maka ikan asin bisa terjaga kualitasnya dan mampu bertahan sampai lebih usang lagi.


Yuk, kita baca cara menyimpan berbagai jenis ikan asin berikut ini!


1. Tidak mencuci semua jenis ikan asin


Berbeda dengan ikan segar, kamu tidak perlu mencuci ikan sebelum menyimpannya. Mencuci ikan asin bisa membuatnya lembap sehingga membuat lebih mudah kuman hidup. Lebih baik basuh ikan asin dengan air hangat sesaat sebelum dimasak. Selain membersihkan ikan asin dari kotoran, air hangat juga mampu meminimalkan garam yang berlebih.


2. Jemur sebelum menyimpan


Untuk ikan teri, seharusnya jemur terlebih dulu sebelum disimpan. (Foto: Shutterstock)

Untuk ikan asin jenis tertentu, mirip teri medan dan teri jengki, sebaiknya jemur terlebih dulu. Proses penjemuran ini mampu menyerap cairan dan mengurangi amis apek. Dengan demikian ikan teri mampu lebih abadi disimpan dalam waktu usang. Saat menjemurnya, kamu bisa gunakan mangkuk atau tampah bambu.


3. Bungkus dengan kertas roti


Kertas roti bisa menyerap cairan dari aneka macam jenis ikan asin. (Foto: Shutterstock)

Bungkus ikan asin dengan kertas roti sebab mampu menyerap cairan pada ikan yang ialah hasil proses penguapan di udara. Untuk hasil yang optimal, kau bisa kemasan dengan lebih dari 2 kertas roti biar ikan tetap kering dan terjaga kualitasnya. Tidak ada kertas roti bukan menjadi hambatan, kau bisa gunakan kertas polos. Setelah membungkusnya, kau bisa menyimpan ikan asin di suhu ruangan maupun kulkas.


4. Hindari wadah plastik


Sangat disarankan untuk menyimpan ikan asin dalam wadah yang yang dibuat dari non plastik. Pasalnya, suhu dalam plastik bisa lebih panas dari suhu ruang apalagi kulkas. Suhu panas kemudian berjumpa dengan garam dari ikan asin yang balasannya mencair sehingga ikan pun menjadi lembap. Kondisi ini menyebabkan mikroba hidup di ikan dan menjadikannya amis.


Setelah membungkus ikan dengan kertas roti, kemudian simpan dalam wadah stainless atau kaca yang tertutup rapat. Tujuannya biar ikan asin berumur lebih panjang dengan mutu yang tetap terjaga.


5. Simpan di suhu ruang


Ketiadaan kulkas bukan berarti kamu tidak bisa menyimpan ikan asin dalam jumlah besar. Kamu mampu tetap menyimpan di suhu ruang dengan menjemur ikan asin terlebih dulu, lalu bungkus dengan kertas roti, dan taruh di wadah beling yang tertutup rapat. Ikan asin tetap terjaga kualitasnya dan aromanya tidak tersebar di dalam dapur. Pastikan juga daerah penyimpanan tidak basah atau terpapar eksklusif sinar matahari, ya.


6. Simpan di kulkas


Suhu cuek mampu menangkal terjadinya proses penguapan sehingga ikan akan tetap kering. Berbagai jenis ikan asin bisa disimpan di chiller bersuhu 7-15 derajat Celcius. Untuk umur penyimpanan yang lebih usang, kamu bisa meletakkan ikan asin di freezer bersuhu 4-7 derajat Celcius. Pastikan ikan sudah dikemas dengan kertas dan ditaruh dalam wadah beling bertutup rapat, ya.


Satu kiat lagi yang dengan gampang mampu kau terapkan, yaitu senantiasa memegang ikan asin dengan tangan yang kering dan bersih. Tangan yang lembap cuma akan membuat ikan asin lembap sehingga mudah terkena mikroba. Untuk praktisnya, kamu bisa menggunakan derma kertas polos atau tisu dapur untuk mengambil dan mengeluarkan ikan asin dari wadah penyimpanan.


Mudah bukan caranya? Pelajari juga cara menyimpan materi masakan yang lain mirip cara menyimpan daging dan cara menyimpan sayur biar lebih baka.